Bahanajar cetak juga memiliki beberapa kekurangan yaitu tidak mampu mempresentasikan gerakan, penyajian materi bersifat linear, dan sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya. Bahan ajar noncetak juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuhBagaimana kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat-sehat saja, dan saya do’akan kepada siapa pun yang telah membaca artikel ini, supayaYang belum dapat jodoh, semoga segera dapat jodoh. Aamiin….Yang belum dapat pekerjaan, semoga mendapatkan pekerjaan. Aamiin….Yang sedang bekerja, mudah-mudahan rezkinya makin melimpah. Aamiin….Yang sedang bersekolah, semoga sekolahnya berkah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Aamiin….Bahan ajar merupakan bahan yang berisi tentang konten tertulis, mediasi, atau difasilitas guru yang digunakan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan. Adapun contoh bahan ajar yang ada pada satuan pendidikan diantaranya, buku teks, media taktil manipulatives, program video, program audio, Lembar Kerja Siswa LKS, handouts, surat kabar, majalah dan masih banyak lagi yang Kelemahan Dan Solusi Untuk Bahan Ajar Di SDAdapun bahan ajar yang paling sering digunakan pada Sekolah Dasar adalah buku teks dan Lembar Kerja Siswa. Ada beberapa kelamahan dari buku teks yang sering guru gunakan untuk mengajar di SD, diantaranyaPada buku teks yang digunakan terdapat materi yang tidak sesuai dengan kurikulum atau tidak adanya kesesuaian antara materi yang disajikan dalam buku teks dengan tujuan pendidikan. Seperti contoh pada materi mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang Kata Tanya, misalnya anak-anak sedang mengapa? Mengapa dia mau membantuku? Dari pertanyaan tersebut sudah jelas diketahui bahwa ada sesuatu yang janggal, yaitu apakah kata tanya β€œmengapa” juga digunakan untuk menanyakan tentang suatu perbuatan? Tentu hal ini berisikan konsep yang ilustrasi yang kurang tepat dengan menggunakan bahasa yang tidak sesuai dengan perkembangan siswa, misalnya pada siswa kelas 1 terdapat materi dalam buku teks yang meminta siswa untuk memahami suatu cerita dalam teks lalu mengungkapkan isi bacaannya sesuai dengan pemahamannya, tentu hal ini merupakan sesuatu yang keliru. Dan perlu diketahui bahwa untuk tingkat kelas 1 itu memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa membaca, jika diperintahkan untuk memahami sebuah teks tentu ini akan menjadi hal yang sulit bagi evaluasi yang tidak sesuai dengan aturan pengembangan alat evaluasi yang berlakuDan pada buku teks terdapat adanya materi yang tidak sesuai dengan perkembangan kognitif buku teks yang digunakan pada Sekolah Dasar terbaru sesuai dengan kurikulum 2013 K13 adalah buku teks dengan judul per tema, dan buku teks K13 ini pun terdapat beberapa kelemahan, daintaranyaIsi materi hanya sedikit saja, sehingga mengharuskan guru untuk mencari materi penunjang pada buku teks lain. Jadi, tidakheran apabila saat mengajar siswa terdapat 2-3 buah buku teks di meja guruIsi materi pada buku teks ini juga mengharuskan seorang guru untuk bisa mengakses dunia internet, sebab sebagian materi diperintahkan untuk mencarinya di internetAdanya keterpaduan di dalam buku teks yang digunakan, misalnya pada satu pembahasan mencangkup beberapa mata pelajaran seperti, IPA, IPS, Bahasa Indonesia dan MatematikaKemudian ketika ujian sekolah siswa diharuskan menjawab pertanyaan gabungan dari beberapa mata pelajaranBuku teks yang digunakan pada Sekolah Dasar sering berubah-ubah, meskipun materi yang ada didalmnya sama saja dengan buku teks solusi dari permasalahan bahan ajar berupa buku teks diatas yang bisa dilakukan oleh guru, diantaranyaMemberikan pembelajaran kepada siswa sesuai dengan materi yang sedang dipelajari, misalnya jika materi yang dibahas tentang pembelajaran PKn, maka cukup dengan membahas materi seputar pembelajaran PKn sajaGuru bisa saja mengajar sesuai dengan keterpaduan yang ada pada buku teks, misalnya pada materi pembelajaran IPA tentang tata surya bintang, bisa saja dipadukan dengan mata pelajaran lain seperti matematika misalnya dengan belajar menjumlahkan dari gambar bintang yang ada di papan tulis, lalu dipadukan dengan mata pelajaran SBDP yaitu dengan meminta siswa untuk menggambar bintang atau dengan menyanyikan lagu β€œbintang kecil”, dan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia bisa saja meminta siswa untuk bercerita tentang bintang, bentuk bintang dan jumlah alat evaluasi guru bisa saja membuat Lembar Kerja Siswa LKS tersendiri dengan menyesuaikan materi yang telah diajarkan kepada siswa, sehingga dengan begitu LKS yang digunakan dapat mempermudah siswa dalam menyelesaikannya dikarenakan LKS yang digunakan sesuai dengan materi yang telah menyesuaikan materi pembelajaran yang ada pada buku teks dengan tuntutan kurikulum yang ada atau sesuai dengan satuan pembelajaran yang digunakan untuk setiap Contoh Pembelajaran PEKEM Di SDPAKEM adalah salah satu strategi pembelajaran yang didefinisikan sebagai pembelajaran yang partisipatif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Untuk melaksanakan PAKEM, kita sebagai guru harus memahami para siswa pada umumnya, yakni memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan senang satu contoh kegiatan PAKEM adalah pembelajaran dengan tema β€œLingkungan sekitar laut”, untuk proses atau langkah kegiatan pembelajarannya yaituMelakukan tanya-jawab kepada siswa tentang β€œLingkungan sekitar laut”Memberikan kesempatan kepada siswa mengungkapkan idenya tentang β€œLingkungan sekitar laut” sesuai dengan imajinasinya dan bahasanyaGuru memberikan penjelasan tentang materi β€œLingkungan sekitar laut” dan meminta siswa untuk mempersiapkan alat tulis dan pensil warnyaGuru memberikan kepada masing-masing siswa sebuah gambar β€œLingkungan sekitar laut” berwarna hitam-putihGuru meminta siswa untuk memberikan hiasan warna pada gambar tersebut sesuai dengan imajinasinya secara bebas, dan siswa bisa saja menambah objek gambar untuk memperindah hiasan warna pada gambar β€œLingkungan sekitar laut” yang telah diberikan oleh gurunyaSetelah kegiatan menghiasi gambar β€œLingkungan sekitar laut” telah selesai, guru dan siswa bersama-sama menempelkan hasil karyanya pada dinding yang ada di dalam kelasC. Komponen Evaluasi Program Pembelajaran Yang Biasanya DinilaiJika sekolah ingin melakukan evaluasi program pembelajaran secara lengkap, ada beberapa komponen yang harus dinilai, diantaranyaKomponen pada contexts, yaitu komponen yang menyangkut tentang program pembelajaran yang dijalankan serta lingkungan sebagai tempat pada input, yaitu komponen yang menyangkut kurikulum, silabus, perencanaan pembelajaran, buku-buku, fasilitas/alat peraga, guru dan siswanyaKomponen pada process, yaitu komponen yang menyangkut pada pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan tersebutKomponen pada product, yaitu komponen yang menyangkut hasil belajar yang diperoleh siswa pada satuan pendidikan tersebutAdapun cara penilaian pada setiap komponen diatas, yaituKomponen pada contexts yang dinilai adalah lingkungan belajar yang mencangkup suasana sekitar ruang pembelajaran, seperti kenyamanan atau sikap masyarakatKomponen pada input yang dinilai adalah rencana pembelajaran yang telah dibuat oleh guru, buku pelajaran dan sumber lain beserta media yang digunakan, kemampuan dan motivasi siswa, serta kemapuan gurunya dalam pada process yang dinilai adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh satuan pendidikan tersebut dilakukan pada waktu kapan, misalnya pagi hari atau siang hari, lalu adanya jadwal hari efektif dalam kegiatan pembelajaran yang diberitahukan kepada siswanya, dan juga apakah ada program pendukung dalam proses pembelajaran, seperti ekstrakurikuler dan program les tambahan kegiatan pembelajaran diluar jam pembelajaran untuk siswa akhir tingkatKomponen pada product yang dinilai adalah laporan hasil evaluasi siswa yang biasanya disampaikan setiap bulan, tiga bulan maupun setelah kegiatan ujian berakhir. Hasil evaluasi ini sangat bermanfaat untuk penilaian kinerja kita sebagai guru, dengan melihat hasil belajar siswa kita sebagai guru dapat mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai/tidak, andaipun tidak tercapai maka kita dapat membuat evaluasi pembelajaran dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas PTK sebagai langkah dalam proses perbaikan pembelajaran dan bisa juga melakukan remedial diwaktu lain untuk membahas materi yang belum tuntas sesuai dengan hasil evaluasi yang diperoleh oleh Peran Sumber Daya Didalam Pembelajaran SDSumber daya berperan penting dalam penyelenggaraan pendidikan di SD dapat dikelompokkan berdasarkan jenisa dan dapat pula berdasarkan asalnya. Berdasarkan jenisnya, sumber daya di SD terdiri dari 1 sarana dan prasarana, 2 sumber daya manusia SDM, dan 3 dana. Berdasarkan asalnya, sumber daya dapat dikelompokkan menjadi sumber daya yang berada di SD sendiri dan sumber daya yang berasal dari luar SD. Sesuai PP. No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sarana yang wajib ada pada setiap satuan pendidikan, termasuk SD meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, dan pelengkapan lain yang diperlukan. Sedangkan prasarana meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan/kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboraturium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang lain yang permasalahan yang sering terjadi pada sumber daya yang ada di SD, diantaranyaPada sarana dan prasarana tidak memiliki seperti ruang pimpinan/kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang kantin, ruang perpustakaan, tempat ibadah dan atau alat peraga yang ada di SD banyak yang rusak karena dimakan oleh usiaJumlah siswanya sedikit, terlebih lagi untuk sekolah yang berada jauh dari pinggiran kota memiliki jumlah siswa yang sedikitDari segi guru dan tenaga kependidikan masih kurang atau kualifikasi pendidikan gurunya tidak sesuai dengan sekolah tempat bertugasDari dana yang diterima pun tidak terlalu banyak, sehingga hanya sedikit keperluan yang bisa terpenuhi, misalnya hanya cukup untuk membeli bahan habis pakaiLingkungan sekolah yang tidak aman, sebab banyak barang-barang milik sekolah yang dirusak dan dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawabKeadaan sekolah dan ruang kelas yang sangat memprihatinkanAdapun solusi untuk mengatasi beberapa permasalahan diatas, yaituUntuk sarana dan prasarana yang masih kurang bisa memanfaatkan ruangan untuk diberi sekat/pemisah, misalnya ruang guru kantor diberikan sekat/pemisah untuk sebagiannya digunakan oleh pimpinan/kepala sekolahUntuk tempat ibadah yang tidak dimiliki oleh sekolah, bisa menggunakan tempat ibadah yang ada disekitar sekolah, misalnya terdapat mushola, langgar atau masjid yang tidak jauh dari lingkungan sekolah bisa dimanfaatkanMedia pembelajaran padahal sangat penting digunakan dalam kegiatan pembelajaran, sekolah bisa saja membelikan media pembelajaran sedikit demi sedikit secara bertahap dari dana bantuan yang diterima untuk keperluan sekolahGuru yang kualifikasi ijazah yang dimiliki berbeda dengan tempat tugasnya dapat mengikuti program penyataraan, misalnya dengan mengambil perkuliahan S1 PGSD sehingga dengan begitu kualifikasi ijazah yang berbeda dapat diperbaikiUntuk jumlah siswayang sedikit ini sudah diatasi oleh pihak pemerintah dengan menetapkan sistem zonasi, tujuannya adalah supaya jumlah siswa itu dapat merata dan untuk menghindari terjadinya penumpukan siswa pada salah satu sekolah. Dan yang perlu diketahui jumlah siswa ini mempengaruhi untuk jumlah dana Bantuan Operasional Sekolah BOS yang diperoleh oleh setiap sekolahBagi sekolah yang memiliki lingkungan tidak aman dan keadaan sekolah serta ruang kelas yang memprihatinkan dapat berkoordinasi dengan pihak dinas pendidikan terkait guna mendapatkan bantuan untuk mengatasi permasalahan tersebut, misalnya untuk pembangunan pagar sekolah dan juga untuk rehab sekolah Semoga artikel sederhana ini bermanfataa bagi para pembaca sekalian dimana pun berada dan mohon maaf jika terdapat kesalahan didalam penulisan atau ada kalimat yang sulit untuk dipahami.

Kelebihandan kekurangannya adalah sebagai berikut. Kelebihan Buku sebagai Media Pembelajaran Kelebihan bahan ajar buku adalah: Mudah diperoleh dan dibawa ke mana-mana Mudah dipelajari kapan dan di mana pun Tidak memerlukan alat khusus untuk menggunakannya Pengirimannya relatif mudah dan murah dibanding media lainnya, serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dalam kehidupan sehari-hari hampir setiap hari kita menggunakan bahan pembelajaran tercetak seperti buku pelajaran, modul, hand out, atau pun LKS. Jadi sudah tidak asing lagi dengan istilah-istilah tersebut, apalagi saat kita akan mengulas tentang bahan ajar cetak untuk pembelajaran. Bahan ajar cetak merupakan bahan pembelajaran yang sangat umum digunakan oleh para guru/instruktur, walaupun masih sedikit sekali para guru yang memiliki kemampuan untuk mengembangkannya. Biasanya karena para guru sudah terbiasa menggunakan bahan pembelajaran cetak yang sudah jadi dan beredar luas di pasaran. Sangat penting jika para guru memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai tentang bahan pembelajaran cetak yang baik untuk menunjang proses pembelajaran. Apa bahan ajar cetak itu? Bahan ajar cetak dapat diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak. Suatu bahan pembelajaran cetak memuat materi yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah atau teori yang tercakup dalam mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya serta informasi lainnya dalam pembelajaran. Bahan ajar tidak sama dengan buku teks. Kalau buku teks bersifat umum dan cuma memuat materi pelajaran saja, maka bahan ajar cetak tidak begitu. Bahan ajar cetak lebih bersifat khusus dan lengkap. Artinya khusus bagi siapa bahan ajar tersebut ditujukan sehingga sangat sesuai dengan calon penggunanya dan lengkap berarti hal-hal yang dipandang perlu dalam proses pembelajaran juga dicantumkan pada bagian karakteristik bahan ajar cetak tersebut. Selain itu penyusunannya harus sesuai dengan kurikulum sekolah yang digunakan. Menurut DIKTI β€œbahan ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam KBM, sedangkan buku teks merupakan sumber informasi yang disusun dengan struktur dan urutan berdasar bidang ilmu tertentu. Kalau Kemp dan Dayton berpendapat bahwa bahan ajar cetak didefinisikan sebagai sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi. B. Rumusan Masalah 1. Jelaskan pengertian bahan ajar cetak ? 2. Jelaskan kelebihan dan kekurangan bahan ajar ? 3. Jelaskan variabel dalam evaluasi bahan ajar ? C. Tujuan Tujuan dari makalah evaluasi bahan ajar cetak adalah mengetahui informasi mengenai evaluasi bahan ajar cetak serta Menambah pengetahuan tentang bahan ajar cetak. D. Manfaat 1. Dapat mengetahui apa itu bahan ajar cetak. 2. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari bahan ajar cetak. 3. Dapat mengetahui variabel dalam evaluasi bahan ajar cetak. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Bahan Ajar Cetak Media adalah saluran komunikasi diturunkan dari bahasa latin yang artinya perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima Sadiman, 2006. Contohnya film, televisi, diagram, bahan cetak, komputer dan pengajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar cetak menurut Kemp dan Dayton 1985 didefinisikan sebagai sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi. Bahan ajar cetak dapat diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak. Bahan ajar cetak atau buku yang berisi tujuan belajar, metode, materi dan evaluasi yang berfungsi untuk mempermudah siswa belajar, bisa diukur kualitasnya dengan beberapa kriteria penilaian. kriteria ini bisa menjadi pertimbangan guru untuk memilih buku yang akan digunakan untuk siswanya. Ada dua kategori kualitas bahan ajar cetak 1. Format Buku Tampilan secara umum Ukuran dan warna Keterbacaan huruf Kualitas penjilidan Bagus tidaknya lay out Ketepatan ilustrasi Heading Index Kualitas kertas 2. Pengorganisasian dan Isi Konsistensi pengorganisasian dan penekanan pembelajaran sesuai standar sekolah Konsistensi cara pandang buku dengan prinsip prinsip utama mata pelajaran Penggunaan pemicu berpikir kritis Menstimulasi siswa untuk menyusun tujuannya sendiri dan melakukan evaluasi sendiri Penggunaan materi materi yang memungkinkan belajar memecahkan masalah Adanya program lanjutan Kejelasan dan pendeknya penjelasan Kemenarikan Ketersediaan alat ukur pencapaian siswa Pengorganisasian isi bab Bisa diadaptasikan untuk situasi kelas maupun individu Tingkat tantangan yang diberikan pada siswaa Kegunaan pada siswa yang mampu belajar cepat Kegunaan pada siswa yang belajarnya lambat Ketersediaan penilaian secara kuantitas dan kualitas pada tiap ketrampilan Adanya review dan tindak lanjut untuk meningkatkan retens B. Kelebihan dan Kelemahan Bahan Ajar Cetak Bahan ajar cetak , seperti juga bahan ajar yang menggunakan media lain, mempunyai aspek positif yang menyebabkan bahan ajar cetak dipilih dan digunakan dalam proses pembelajaran. Aspek positif ini tidak muncul begitu saja, tetapi perlu ditunjang oleh langkah-langkah terstruktur sehingga aspek positif ini dapat muncul dalam bahan ajar cetak yang kita mengenai aspek positif dari bahan ajar cetak ini berguna baik pada saat kita memilih atau mengembangkan bahan ajar cetak tetapi juga bermanfaat pada saat kita melakukan evaluasi terhadap produk bahan ajar cetak. Pada saat melakukan evaluasi , Anda diharapkan cukup jeli melihat kehadiran aspek positif dalam produk yang dievaluasi. Aspek positif bahan ajar cetak dikemukan oleh Bates 1985 dan Heinich 1996 sebagai berikut Media cetak merupakan media yang paling mudah diperoleh dan lebih sederhana dibandingkan program komputer Bates, 1985, dapat dipelajari dan dibaca di mana saja dan kapan saja, tidak perlu alat khusus dan mahal untuk memanfaatkannya. 2. Dari sudut pengajaran Bahan ajar cetak lebih unggul dibanding bahan ajar jenis lain karena bahan ajar cetak merupakan media yang canggih dalam hal mengembangkan kemampuan peserta didik untuk belajar tentang fakta dan mampu memahami prinsip-prinsip umum dan abstrak dengan menggunakan argumentasi yang logis. 3. Dari sudut kualitas penyampaian Bahan ajar cetak dapat memaparkan kata-kata , angka-angka, notasi musik, gambar dua dimensi, serta diagram. Jika biaya bukan merupakan masalah maka media cetak dapat dipresentasikan lengkap dengan illustrasi yang berwarna. 4. Dari sudut penggunaan Bahan ajar cetak bersifat self sufficient di mana untuk menggunakannya tidak diperlukan alat lain, mudah dibawa karena bentuknya kecil dan ringan, informasi di dalamnya dapat dengan cepat diakses dan mudah dibaca secara sekilas oleh penggunanya. 5. Dari sudut ekonomi Bahan ajar cetak relatif murah untuk diproduksi atau dibeli dan dapat digunakan berulang-ulang. Di samping itu, pengirimannya relatif lebih mudah, efisien, cepat dan ongkosnya relatif lebih murah. Di samping mempunyai sisi positif, maka bahan ajar juga mempunyai sisi negatif atau kelemahan-kelemahan . Kelemahan bahan ajar cetak antara lain tidak mampu mempresentasikan gerakan , pemaparan materi bersifat linear, tidak mampu mempresentasikan kejadian secara berurutan. sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang mengalami kesulitan memahami bagian tertentu dari bahan ajar tersebut. sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang diajukan yang memiliki banyak kemungkinan jawaban atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang kompleks dan mendalam. tidak dapat mengakomodasi peserta didik dengan kemampuan baca terbatas karena bahan ajar cetak ditulis pada tingkat baca tertentu. memerlukan pengetahuan prasyarat agar peserta didik dapat memahami materi yang dijelaskan. Peserta didik yang tidak memenuhi asumsi pengetahuan prasyarat ini akan mengalami kesulitan dalam memahami. cenderung digunakan sebagai hafalan. Ada sebagian guru yang menuntut peserta didiknya untuk menghafal data, fakta, dan angka. Tuntutan ini akan membatasi penggunaan bahan ajar cetak hanya sebatas alat bantu menghafal. kadangkala memuat terlalu banyak terminologi dan istilah sehingga dapat menyebabkan beban kognitif yang besar kepada peserta didik. presentasi satu arah karena bahan ajar cetak tidak interaktif sehingga cenderung digunakan dengan pasif, tanpa pemahaman yang memadai. Anderson 1994 menguraikan kelebihan dan keterbatasan bahan ajar cetak sebagai berikut Kelebihan Siswa dapat berhenti sewaktu-waktu untuk melihat sumber lain, misalnya kamus, buku acuan, menggunakan kalkulator dll. Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Media umumnya mudah dibawa, sehingga dapat digunakan dimana saja. Instruktur dan siswa dapat dengan mudah mengulangi materi pelajaran. Gambar atau foto hitam putih dapat diadaptasikan ke halaman cetak Materi pelajaran dapat diproduksi secara ekonomis, dapat didistribusikan dengan mudah, mudah diperbaiki. Keterbatasan Mencetak media memerlukan waktu yang cukup lama Mencetak foto atau gambar berwarna memerlukan biaya mahal SUkar menampilkan gerak di halaman media cetak Pelajaran yang telalu panjang disajikan dengan media cetak cenderung untuk mematikan minat dan menyebabkan kebosanan Tanpa perawatan yang baik, media cetak akan cepat hilang, rusak atau musnah Sebagai bahan ajar, jenis bahan ajar cetak memiliki keuntungan dan kekurangan tersendiri. Keuntungan bahan ajar cetak ialah Availability. Bahan ajar cetak tersedia dalam beragam topic dan format Flexibility. Bahan ajar cetak mudah diadaptasi untuk beragam tujuan dan dapat digunakan beragam lingkungan cukup cahaya. Portability. Bahan ajar cetak mudah dibawa dari satu tempat ke tempat lain dan tidak membutuhkan sumber arus listrik User friendly. Bahan ajar cetak mudah digunakan tidak memerlukan usaha khusus. Economical. Bahan ajar cetak relative murah untuk diproduksi atau dibeli serta dapat digunakan kembali sewaktu-waktu. Sedangkan kekurangan bahan ajar cetak ialah Reading level. Salah satu masalah yang dihadapi dalam penggunaan bahan ajar cetak ialah tingkat kemampuan membaca siswa yang beragam. Beberapa siswa yang bukan pembaca atau memiliki hambatan dalam membaca mengalami masalah ini. Prior knowledge. Biasanya bahan ajar cetak dalam bentuk buku teks ditulis untuk pembaca umum. Bagi pembaca yang memiliki hambatan dalam pengetahuan awal/prasyarat akan mengalami kesulitan dalam memahami bacaan. Memorization. Beberapa guru sering meminta siswa untuk mengingat banyak fakta dan definisi. Praktek ini menyebabkan bahan ajar cetak sebagai alat bantu menghafal belaka. Vocabulary. Beberapa buku teks menggunakan banyak terminology kata dan konsep yang sulit dipahami dan kurangnya penjelasan. One-way presentation. Sebagian besar bahan ajar cetak kurang interaktif sehingga bersifat passive. Variabel dalam Evaluasi Media Cetak Untuk memberikan hasil yang optimal maka dalam melakukan evaluasi bahan ajar khususnya bahan ajar cetak diperlukan pendekatan yang sistematis dan terencana. Idealnya, evaluasi dilakukan untuk semua aspek yang menyangkut kualitas bahan ajar cetak materi, biaya, dan distribusi. Meskipun demikian , adakalanya kita tidak dapat melakukan evaluasi yang lengkap karena alasan kebutuhan atau kendala lain. Alasan-alasan ini Yang menyebabkan dikembangkan beragam format alat bantu dalam evaluasi. Setiap format evaluasi memiliki fokus utama yang disesuaikan dengan alasan dilakukannya evaluasi. Di samping itu, format evaluasi juga dikembangkan dengan memperhatikan media bahan ajarr yang dievaluasi. Format untuk bahan ajar cetak tentu memiliki perbedaan dengan format yang digunakan untuk mengevaluasi bahan ajar noncetak. Format yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda. Hasil yang berbeda bukan berarti format yang satu lebih baik dari format yang lain. Yang lebih perlu diperhatikan adalah tindak lanjut dari hasil evaluasi yang kita lakukan. Evaluasi bahan ajar cetak merupakan salah satu langkah dalam siklus pengembangan bahan ajar. Dengan selesainya evaluasi belum berarti siklus sudah dilengkapi. Masih ada satu langkah yang perlu dilakukan yaitu merevisi atau menyempurnakan bahan ajar cetak sesuai dengan hasil evaluasi. Sebelum mulai membahas format yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi bahan ajar cetak, Anda harus menjawab tiga pertanyaan berikut ini. Apa yang akan dievaluasi? Apakah akan mengevaluasi bahan ajar siap pakai yang ada di pasar misalnya leaflet, pamlet,poster atau bahan ajar yang Anda kembangkan sendiri. Siapa yang akan dilibatkan dalam mengevaluasi bahan ajar?. Apakah akan melibatkan peserta didik sebagai evaluator atau hanya melibatkan Anda sendiri?. Aspek apa yang akan dievaluasi?. Apakah fokus akan ditekankan pada salah satu aspek misalnya keterbacaan, perwajahan, biaya atau keseluruhan aspek? Untuk bahasan kali ini, akan diberikan tiga format. Format mana yang akan digunakan tergantung dari jawaban Anda terhadap tiga pertanyaan tersebut. Format 1. Rambu-rambu Evaluasi Bahan Ajar Cetak Jenis Bahan Ajar Cetak Modul/Handout/Lembar kerja. Judul Standar Kompetensi/ Kompetensi Dasar No. Variabel Indikator Hasil Evalusi Ya Tidak 1. Kecermatan Isi 1. Valid 2. Selaras nilai sosial 3. Mutakhir 2. Ketepatan Cakupan Isi 1. Keluasan sesuai dengan tujuan instruksional 2. Kedalaman sesuai dengan tujuan instruksional 3. Keutuhan konsep 3. Ketercernaan 2. Runtut 3. Cukup contoh & ilustrasi 4. Format konsisten 5. Ada penjelasan relevansi 6. Ada penjelasan manfaat 4. Penggunaan Bahasa 1. Ragam bahasa komunikatif 2. Kata singkat dan lugas 3. Ada daftar senarai 4. Kalimat efektif 5. Paragraf memiliki gagasan utama 6. Kalimat-kalimat dalam paragraf terpadu 7. Kalimat-kalimat dalam paragraf koheren 5. Perwajahan 1. Narasi tidak terlalu padat 2. Ada bagian kosong 3. Kalimat pendek 4. Grafik dan gambar bermakna 5. Penomoran benar 6. Penomoran konsisten 7. Huruf menarik 8. Huruf tidak membingungkan 9. Ada alat bantu dibagiab awal, pembahasan , dan akhir. 6. Illustrasi 1. Ada illustrasi 2. Illustrasi menarik 3. Illustrasi Komunikatif 7. Kelengkapan Komponen 1. Ada uraian 2. Ada latihan 3. Ada umpan balik 4. Ada penguatan Kesimpulan β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”- Format 2. Evaluasi Untuk Medium Cetak * Buku cetak, Modul, Pamflet, Manual Judul Sumber Tanggal Biaya Waktu Standar Kompetensi/ Kompetensi dasar Target Pembaca Ringkasan isi Prasyarat materi, kemampuan baca RATING TINGGI SEDANG RENDAH KOMENTAR Kesesuaian dengan kurikulum Akurasi dan kebaruan Kejelasan dan ketepatan bahasa Menimbulkan/menjaga motivasi Partisipasi pembelajar Kualitas teknik Bukti efektivitas Bebas bias Panduan pengguna Kesesuaian tingkat baca Kejelasan pengorganisasian Daftar isi/ indeks Kekuatan β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€” Kelemahan β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€” Langkah yang direkomendasikan β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”- β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”- —————–, ——————– ——————————– * Dimodifikasi dari Heinich, Molenda, Russel, dan Smaldino 1996. Format 3. Evaluasi Untuk Medium Cetak * foto, gambar, poster, kartun Judul Sumber Tanggal Harga Dimensi Standar Kompetensi/ Kompetensi Dasar Target Pembaca Ringkasan isi Praqsyarat materi, kemampuan baca RATING TINGGI SEDANG RENDAH KOMENTAR Kesesuaian dengan kurikulum Akurasi dan kebaruan Kejelasan dan ketepatan bahasa Menimbulkan/menjaga motivasi Partisipasi pembelajar Kualitas teknik Bukti efektivitas Bebas bias Panduan pengguna Kesesuaian tingkat baca Kejelasan pengorganisasian Daftar isi/indeks Kekuatan Kelemahan Langkah yang direkomendasikan ————————————————————————————————————————————————————————————————————– β€”β€”β€”β€”β€”-,————————– β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€” Dimodifikasi dari Heinich, Molenda, Russel, dan Smaldino 1996. Perhatikan baik-baik ketiga format evaluasi bahan ajar cetak yang diberikan. Apakah Anda dapat membedakan format satu dengan format lainnya? Kalau Anda sudah dapat membedakan bagus! Pengetahuan ini akan sangat berguna pada saat Anda harus menentukan format yang akan dipilih dalam melakukan evaluasi bahan ajar. Tetapi untuk Anda yang belum dapat menangkap perbedaan ketiga format evaluasi ini, jangan berkecil hati . Dengan mengerjakan latihan-latihan yang diberikan, Anda pasti akan dapat memahami perbedaan ketiga format evaluasi tersebut. Setelah menjawab, dapatkah Anda memutuskan format mana yang akan digunakan? Jangan menyerah jika Anda belum dapat menentukan format evaluasi yang akan digunakan. Mari kita simulasikan kemungkinan jawaban yang dapat dibuat dan setelah itu kita menentukan format evaluasi yang akan digunakan. Jika Anda sudah dapat menentukan format evaluasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda, simulasi ini dapat Anda manfaatkan untuk memperdalam pemahaman Anda. - Alternatif Jawaban pertama Bahan ajar yang akan dievaluasi adalah bahan ajar cetak yang dikembangkan sendiri, evaluasi dilakukan oleh Anda sendiri, dan evaluasi dilakukan untuk semua aspek. Format yang digunakan adalah Format 1 dan Format 2. - Alternatif Jawaban kedua Bahan ajar yang akan dievaluasi adalah bahan ajar cetak yang dikembangkan sendiri, evaluasi dilakukan oleh Anda sendiri, dan evaluasi untuk aspek tertentu. Format yang digunakan adalah Format 1 dengan cara hanya mengisi aspek yang dibutuhkan. - Alternatif Jawaban ketiga Bahan ajar yang akan dievaluasi adalah bahan ajar cetak yang dikembangkan oleh pihak lain, evaluasi dilakukan oleh Anda sendiri, dan evaluasi dilakukan untuk semua aspek. Format yang digunakan adalah Format 3. Nah, dapatkah Anda meneruskan dengan alternatif yang lain? Setelah Anda yakin dengan simulasi ini, silakan coba melakukan evaluasi terhadap modul, hand out, atau bahan ajar yang lain. Revisi Setelah menyelesaikan evaluasi terhadap bahan ajar cetak, langkah berikutnya melengkapi siklus pengembangan bahan ajar dengan memperhatikan secara seksama hasil yang didapat. Berikut ini ada beberapa pertanyaan yang idealnya Anda peroleh jawabannya setelah selesai mengevaluasi bahan ajar cetak Anda. Apakah Anda menemukan perbedaan antara apa yang Anda harapkan dapat dicapai dengan bahan ajar cetak Anda dengan apa yang secara nyata Anda dapatkan?. Bagaimana pengaruh bahan ajar cetak terhadap proses pembelajaran? Apakah Anda puas dengan produk bahan ajar cetak yang Anda evaluasi? Jika hasil evaluasi menunjukkan beberapa kelemahan, langkah apa yang akan dilakukan untuk menyempurnakannya? BAB III PENUTUP A. Simpulan Simpulan dari evaluasi bahan ajar cetak adalah 1. Bahan ajar cetak dapat diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak. 2. Segi positif pemakaian bahan ajar cetak dapat dikelompokkan dalam lima aspek, yaitu a aspek media, b aspek pengajaran, c aspek kualitas penyampaian, d aspek penggunaan, dan e aspek ekonomi. 3. Segi negatif penggunaan bahan ajar cetak meliputi a ketidakmampuan mempresentasikan gerak, b kesulitan dalam pemberian bimbingan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami materi, c kesulitan memberikan umpan balik, d memerlukan tingkat kemampuan baca tertentu, e memerlukan pengetahuan prasyarat, f kemungkinan digunakan sebagai alat menghafal, g memuat terlalu banyak terminologi, dan h cenderung pasif dan satu arah. 4. Untuk memberikan hasil yang optimal maka dalam melakukan evaluasi bahan ajar khususnya bahan ajar cetak diperlukan pendekatan yang sistematis dan terencana. B. Saran Semoga dengan adanya makalah ini teman-teman dapat memahami tentang masalah mengevaluasi bahan ajar cetak dan menambah pengetahuan kita tentang bahan ajar cetak. Page 2

Apasaja kelebihan dan kekurangannya? Kelebihan Modul sebagai Bahan Ajar Berikut ini merupakan kelebihan dari modul : Peserta didik mempunyai kesadaran terhadap dirinya sendiri Membangun rasa tanggung jawab terhadap kegiatan belajar yang dipelajarinya

Perbedaan Bahan Ajar dan Materi Ajar Materi ajar adalah suatu bahan kajian yang dapat berupa bidang ajar, gugus isi, proses, ketrampilan, konteks keilmuan suatu mata pelajaran Depdiknas 20035. Materi pembelajaran yang terdapat pembelajarn inovatif disesuaikan dengan kurikulum KTSP SMP yang telah dilakukan pengembangan materi secara inovatif. Dengan demikian, dituntut kemampuan guru untuk dapat mengembangkan materi pembelajaran yang sesuai dengan siswa. Bahan ajar adalah segala bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Perbedaan Bahan ajar dan materi ajar sudah tertera pada penjelasan di atas, bahwa materi ajar adalah bagian dari bahan ajar. Bahan ajar yang baik berisi materi ajar yang menggugah motivasi dan minat belajar peserta didik. Bahan ajar dan materi ajar saling terkait satu sama lain. keduanya saling melengkapi. Bahan ajar yang baik harus memenuhi 5 kriteria yaitu bahan ajar harus valid untuk mencapai tujuan pengajaran, bahan ajar harus bermakna dan bermanfaat bagi peserta didik, bahan ajar harus menarik dan merangsang peserta didik, bahan ajar harus dalam batas keterbacaan dan intelektual peserta didik, bahan ajar sastra harus merupakan bacaan yang utuh bukan sinopsis. Keunggulan dan Keterbatasan Bahan Ajar Mulyasa dalam Lestari, 20128 keunggulan bahan ajar sebagai berikut, a Berfokus pada kemampuan individual siswa, karena pada hakikatnya siswa memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri dan lebih bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya. b Adanya kontrol terhadap hasil belajar mengenai penggunaan standar kompetensi dalam setiap bahan ajar yang harus dicapai oleh siswa. c Relevansi kurikulum ditunjukan dengan adanya tujuan dan cara pencapaiannya, sehingga siswa dapat mengetahui keterkaitan antara pembelajaran dan hasil yang akan diperolehnya. Sedangkan keterbatasan dari bahan ajar sebagai berikut. a Penyusunan bahan ajar yang baik membutuhkan keahlian atau gagalnya bahan ajar tergantung pada penyusunnya. Bahan ajar mungkin saja memuat tujuan dan alat ukur berarti, akan tetapi pengalaman belajar yang termuat didalamnya tidak ditulis dengan baik atau tidak lengkap. Bahan ajar yang demikian kemungkinan besar akan ditolak oleh siswa, atau lebih parah lagi siswa harus berkonsultasi dengan fasilitator. Hal ini tentu saja menyimpang dari karakteristik utama system bahan ajar. b Sulit menentukan proses penjadwalan dan kelulusan, serta membutuhkan manajemen pendidikan yang sangat berbeda dari pembelajaran konvensional, karena setiap siswa menyelesaikan bahan ajar dalam waktu yang berbeda- beda, bergantung pada kecepatan dan kemampuan masing-masing. c Dukungan pembelajaran berupa sumber belajar, pada umumnya cukup mahal, karena setiap siswa harus mencarinya sendiri. Berbeda dengan pembelajaran konvensional, sumber belajar seperti alat peraga dapat digunakan bersama- sama dalam pembelajaran, Mulyasa dalam Lestari, 20129. Karakteristik Bahan Ajar MenurutNasution (2015: 67) keuntungan-keuntungan modul ini antara lain: (a) memberikan feedback atau balikan yang segera dan terus menerus, (b) dapat disesuaikan dengan kemampuan anak secara individual dengan memberikan keluwesan tentang kecepatan mempelajarinya, bentuk maupun bahan pelajaran, (c) memberikan secara khusus pelajaran remedial
100% found this document useful 2 votes5K views5 pagesDescriptionpengembangan handoutOriginal Title2. Karakteristik, Kelebihan, Kelemahan HandoutCopyrightΒ© Β© All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes5K views5 pagesKarakteristik, Kelebihan, Kelemahan HandoutOriginal Title2. Karakteristik, Kelebihan, Kelemahan HandoutJump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Kelebihanbahan ajar cetak; β€’ Mudah diperoleh dan dibawa ke mana-mana, β€’ Mudah dipelajari kapan dan di mana pun, β€’ Tidak memerlukan alat khusus untuk menggunakannya, β€’ Pengirimannya relatif mudah dan murah dibanding, serta β€’ Media yang paling canggih untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar tentang fakta dan prinsip-prinsip
Home Β» Pengembangan Β» Kelebihan Dan Kelemahan Bahan Ajar Cetak Penjelasan Terlengkap Kelebihan Dan Kelemahan Bahan Ajar Cetak Kelebihan Dan Kelemahan Bahan Ajar Cetak - Bahan ajar cetak, seperti bahan ajar yang menggunakan media lain, mempunyai aspek positif yang menyebabkan bahan ajar cetak dipilih dan digunakan dalam proses pembelajaran. Aspek positif ini tidak muncul begitu saja, tetapi perlu ditunjang oleh langkah-langkah terstruktur sehingga aspek positif ini dapat muncul dalam bahan ajar cetak yang kita kembangkan. Pengetahuan mengenai aspek positif dari bahan ajar cetak ini berguna baik pada saat kita memilih atau mengembangkan bahan ajar cetak tetapi juga bermanfaat pada saat kita melakukan evaluasi terhadap produk bahan ajar cetak. Pada saat melakukan evaluasi, Anda diharapkan cukup jeli melihat kehadiran aspek positif dalam produk yang Anda evaluasi. Berikut ini aspek positif atau kelebihan bahan ajar cetak Kelebihan Bahan Ajar Cetak 1. Dari sudut penggunaan Media cetak merupakan media yang paling mudah diperoleh dan lebih sederhana dibanding program komputer, dapat dipelajari dan dibaca di mana saja dan kapan saja, tidak perli alat khusus dan mahal untuk memanfaatkannya. 2. Dari sudut pengajaran Bahan ajar cetak lebih unggul dibanding bahan ajar jenis lain karena bahan ajar cetak merupakan media yang canggih dalam hal mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar tentang fakta dan mampu memahami prinsip-prinsip umum dan abstrak dengan menggunakan argumentasi yang logis. 3. Dari sudut kualitas penyampaian Bahan ajar cetak dapat memaparkan kata-kata, angka-angka, notasi musik, gambar dua dimensi serta diagram. Jika biaya bukan merupakan masalah maka media cetak dapat dipresentasikan lengkap dengan ilustrasi yang berwarna. 4. Dari segi ekonomi Bahan ajar cetak relatif murah untuk diproduksi atau dibeli dan dapat digunakan berulang-ulang. Di samping itu, pengirimannya relatif lebih mudah, efisien, cepat dan ongkosnya relatif lebih murah. Sekarang kita beranjak pada sisi negatif penggunaan bahan ajar cetak. Seperti juga bahan ajar lainnya, bahan ajar cetak memiliki kelemahan. Kita perlu mengetahui kelemahan-kelemahan ini, karena dengan demikian kita dapat menghindari pengembangnan produk bahan ajar cetak yang memiliki kelemahan ini. Kelemahan bahan ajar cetak antara lain adalah Kelemahan Bahan Ajar Cetak Tidak mampu mempresentasikan gerakan, pemaparan materi bersifat linear, tidak mampu mempresentasikan kejadian secara berurutan Sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang mengalami kesulitan memahami bagian tertentu dari bahan ajar tersebut Sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang diajukan yang memiliki banyak kemungkinan jawaban atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang kompleks dan mendalam Tidak dapat mengakomodasi siswa dengan kemampuan baca terbatas karena bahan ajar cetak ditulis pada tingkat baca tertentu Memerlukan pengetahuan prasyarat agar siswa dapat memahami materi yang dijelaskan. Siswa yang tidak memenuhi asumsi pengetahuan prasyarat ini akan mengalami kesulitan dalam memahami Cenderung digunakan sebagai hafalan. Ada sebagian guru yang menuntut siswanya untuk menghafal data, fakta dan angka. Tuntutan ini akan membatasi penggunaan bahan ajar cetak hanya sebatas alat bantu menghafal Kadang kala memuat terlalu banyak terminologi dan istilah sehingga dapa menyebabkan beban kognitif yang besar kepada siswa Presentasi satu arah karena bahan ajar cetak tidak interaktif sehingga cenderung digunakan dengan pasif, tanpa pemahaman yang memadai Referensi Pengembangan Bahan Ajar, Ida Malati Sadjati, M. Ed. Thanks for reading Kelebihan Dan Kelemahan Bahan Ajar Cetak Penjelasan Terlengkap Label Pengembangan

Menyajikan hasil analisis keunggulan dan kelemahan ruang serta pengaruhnya terhadap interaksi antar daerah, antarpulau, dan antarnegara B, KEGIATAN PEMBELAJARAN IA β€’ Buku guru dan siswa β€’ Modul, bahan ajar, internet, PENDAHULUAN β€’ Guru memberi salam dan mengajak peserta didik berdoa bersama (Religious)

Menurut ahli, bahan ajar memiliki definisi bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran Pannen, 1995. Heman D Surjono mengatakan, bahan ajar adalah segala bentuk bahan informasi, alat, dan teks yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di dan menulis bahan ajar merupakan tugas profesional dan kewajiban tenaga pendidik. Apabila dirancang dengan baik, bahan ajar dapat meningkatkan efektivitas dari proses belajar mengajar. Susunan sistematis bahan ajar harus terperinci secara runtut, logis, penjelasan yang mengalir, dilengkapi dengan contoh-contoh, ilustrasi, latihan-latihan atau tugas diketahui karakteristik bahan ajar menurut ahli bernama Dewi Padmo, dkk 2014 antara laina. Bahan ajar dapat dipelajari oleh peserta Bahasa yang jelas dan mampu menjelaskan karena menggunakan bahasa yang mudah Bahan ajar itu Bahan ajar didesain sesuai dengan karakteristik peserta User friendlyDalam merancang bahan ajar, pada umumnya guru harus melakukan analisis tugas, pengetahuan, serta keterampilan yang diperlukan dalam rangka penentuan jenis bahan pembelajaran apa yang nanti dikembangkan. Selanjutnya,guru mengembangkan bahan ajar sesuai prosedur masing-masing bahan ajar, hingga cara penyebaran bahan ajar ajar sendiri terdiri dari dua jenis, yakni bahan ajar cetak dan non-cetak. Kali ini, kita akan membahas bahan ajar non-cetak atau sering disebut dengan media ajar digital. Bahan ajar non-cetak merupakan sebuah inovasi baru dalam dunia pendidikan yang tidak melibatkan media-media cetak seperti buku, modul, handout, wallchart, brosur, leaflet, dan teknologi semakin maju ini juga dijadikan sebuah peluang di dunia pendidikan seperti aplikasi-aplikasi digital yang menyediakan e-course/e-learning secara virtual seperti apa saja jenis-jenis bahan ajar non-cetak dan keunggulannya? Simak poin-poin Bahan Ajar AudioPenggunaan audio atau suara sebagai bahan ajar sudah sering kita jumpai. Cara ini merupakan sebuah strategi untuk membantu peserta didik dalam memahami materi. Kegiatan pembelajaran menggunakan audio melibatkan semua sistem yang menggunakan gelombang suara secara Sudjana & Rivai 2013, karakteristik audio umumnya berhubungan dengan segala kegiatan melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Bahan ajar berbentuk dialog, musik, dan suara dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran langsung. Namun, bisa juga digunakan untuk pembelajaran via daring dengan cara merekamnya kemudian disebarluaskan dalam bentuk digital atau dalam format audio juga digunakan dalam latihan soal TOEFL pada bagian listening. Contoh lain digunakan di kelas kesenian atau musik untuk belajar nada, tari, dan lain bahan ajar audio ialah melatih konsentrasi peserta didik dan membuat atensi siswa lebih fokus. Media ini juga mudah ditemui dan diunduh di berbagai website, mudah dibuat dengan merekam penjelasan Bahan Ajar VideoVideo merupakan salah satu media yang dapat menyampaikan sebuah informasi secara jelas. Adanya gabungan antara visual dan audio membuat peserta didik lebih mudah dalam menerima pembelajaran karena tak hanya satu panca indera yang penggunaan bahan pembelajaran berbentuk video dapat melalui dua cara, yaitu 1 Synchronous langsung, yakni merupakan pembelajaran yang terjadi melalui sarana elektronik dengan akses kecepatan internet tinggi yang bersifat realtime dijadwal dalam satu waktu yang sama, kolektif, atau kolaboratif dengan ada siswa, fasilitator, dan instruktur. 2 Asynchronous tidak langsung, yakni menggunakan bahan ajar video yang dapat diakses kapan saja, tidak harus di waktu yang sama dengan perekaman dari bahan ajar video ialah mudah dipahami dan meningkatkan minat siswa. Mengapa semenarik itu? Karena gabungan visual dan audio yang tidak Tips Agar Video Pembelajaran Lebih Interaktif dan Menarik di YoutubeDi kanal Youtube bertebaran beraneka ragam video pembelajaran. Apabila Anda ingin membuat sendiri video pembelajaran, maka buatlah yang lebih interaktif dan Baisuni3. Power PointPower Point Presentation merupakan salah satu bahan ajar yang menampilkan sebuah presentasi dengan berbagai ilustrasi, gambar, teks, audio, dan video. Pengembangan Power Point dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikuta. identifikasi tujuan pembelajaran,b. analisis kebutuhan dan karakteristik pengguna,c. membuat desain outline Power Point,d. menuangkan desain ke dalam Power Point,e. menambahkan multimedia seperti clip art, picture, image, background, dan kebutuhan materi lainnya, danf. evaluasi kembali Power Point sehingga menjadi bahan ajar yang sesuai tujuan dari bahan ajar Power Point ialah mudahnya penggunaan aplikasi dan dapat menggabungkan teks, audio, dan video secara bersamaan dalam satu berkas. Siswa juga dapat menyalin materi Power Point dengan mudah. Selain itu, materi yang ditampilkan juga dapat dijadikan bahan ajar cetak yakni yang perlu diperhatikan adalah kreativitas, buat Power Point semenarik mungkin, sesuai tema dan tidak berlebihan. Perhatikan juga jangan terlalu banyak tulisan karena sesuai namanya, tujuan Power Point ialah menyajikan poin-poin penting dari suatu Modul ElektronikBahan ajar modul elektronik merupakan bahan ajar non-cetak yang bertujuan agar siswa mampu belajar mandiri. Modul ini bersifat lengkap yang menyajikan tiap detail dari materi berbentuk elektronik atau digital. Modul elektronik dapat dibuat menggunakan software Microsoft hanya modul cetak, dalam modul elektronik, juga harus ada tiga komponen penting, yakni bahan belajar, panduan belajar, dan petunjuk belajar. Perlu diketahui terdapat tahapan dalam pengembangan modul ahli bernama Tian Belawati 2003. Tahapan pengembangan modul elektronik adalah sebagai berikuta. mengidentifikasi tujuan pembelajaran,b. memformulasikan garis besar materi,c. menulis materi, dand. menentukan format dan tata dari bahan ajar modul elektronik ini ialah siswa akan lebih terarah dalam proses belajarnya karena terdapat panduan yang jelas. Evaluasi lebih mudah karena sudah mengidentifikasikan tujuan pembelajaran. Selain itu, keunggulan lain dari bahan ajar ini ialah dapat menjadi bahan acuan untuk pembuatan modul selanjutnya namun dengan kurikulum Multimedia InteraktifMenurut Herman D Surjono, pengertian multimedia adalah kombinasi berbagai media seperti teks, gambar, suara, animasi, video, dan lainnya secara terpadu dan sinergis melalui komputer atau peralatan elektronik lain untuk mencapai tujuan tertentu. Pada poin ini, multimedia digunakan sebagai bahan ajar yang dapat memudahkan siswa memahami materi dalam upaya mencapai tujuan-tujuan interaktif memiliki sifat komunikasi dua arah, yakni antara siswa dan bahan ajar itu sendiri. Perlu kita ketahui komponen-komponen dari multimedia interaktif ialah sebagai berikuta. Pendahuluan yang berisi halaman judul, menu, tujuan pembelajaran, dan petunjuk Isi materi meliputi kontrol, interaksi, navigasi, teks, suara, gambar, video, dan Penutup, yang berisi ringkasan, latihan, dan Literasi Digital dan Manfaatnya Bagi Masa Depan SiswaLiterasi digital merupakan pengetahuan dan kecakapan seseorang dalam menggunakan media digital, alat komunikasi serta jaringan internet dalam menemukan suatu informasi kemudian MeilinaKeunggulan dari multimedia interaktif ialah dapat menilai keaktifan peserta didik dengan intensitas interaksi antara siswa dan bahan ajar. Dengan ini, guru lebih mudah mengevaluasi dan kelima bahan ajar non-cetak di atas, menurut Anda mana yang lebih mudah untuk diaplikasikan? Selamat mencoba!
ο»ΏPerbedaanBahan Ajar dan Buku Teks; Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Luring. Meski memiliki masalah dalam pelaksanaannya, tentu pembelajaran luring tetap memiliki kelemahan dan kelebihan yang membuat pembelajaran luring harus terus dibenahi dan juga disesuaikan dengan kurikulum yang saat ini berjalan. 1. Kelemahan Pembelajaran Luring
ο»ΏKelebihan dan Kekurangan Bahan Ajar Berbasis IT menggunakan Website Bahan ajar web merupakan bahan ajar yang proses pembelajarannya melalui perantara web. Dalam proses pembelajaran web juga memiliki keuntungan dan keterbatasannya. Smaldino, Lowther & Russell menyebutkan keuntungan web dalam pembelajaran yaitu kemudahan komunikasi, berbagi piranti alat keras, pemusatan, konsistensi, keterbaruan. Sedangkan keterbatasannya antara lain biaya, membutuhkan piranti alat lunak. Adapun kelebihan dari pembelajaran berbasis web yaitu 1. Memungkinkan setiap orang dimanapun dan kapanpun untuk belajar 2. Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi peserta didik ynag tidak memiliki waktu untuk belajar 3. Dapat mendorong peserta didik lebih aktif dan mandiri dalam belajar 4. Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk memperkaya materi pembelajaran 5. Isi dan materi pelajaran dapat diperbarui dengan mudahAdapun kekurangan dari pembelajaran berbasis web yaitu 1. Keberhasilan pembelajaran berbasis web bergantung pada kemandirian dan motivasi belajar 2. Akses untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan web seringkali menjadi masalah bagi peserta didik 3. Pembelajar dapat cepat merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak dapat mengakses informasi, karena tidak memiliki peralatan yang memadai 4. Dibutuhkan panduan bagi pembelajar untuk mencari informasi yang relevan, karena informasi yang terdapat dalam web sangat beragam 5. Dengan menggunakan pembelajaran berbasis web, peserta didik terkadang merasa terisolasi terutama jika terdapat keterbatasan dalam fasilitas komunikasi. Postingan populer dari blog ini Pengembangan Bahan Ajar Berbasis IT menggunakan Website Teknologi digital dalam dunia pendidikan telah memberikan banyak peluang yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik. Salah satu peluang untuk mengikuti perkembangan teknologi digital adalah mengembangkan bahan ajar berbasis web. Bahan ajar berbasis web adalah bahan ajar yang disiapkan, dijalankan dan dimanfaatkan dengan media web. Bahan ajar web dapat diterapkan secara fleksibel dengan jaringan internet. Yuhefizar mengungkapkan pengertian website atau disebut dengan web blog adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dari sebuah domain yang di dalamnya mengandung informasi. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web yang lain disebut dengan hyperlink. Sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext. Sebuah website dapat diakses melalui browser, yaitu perangkat lunak untuk mengakses halaman-halaman web seperti internet explorer, mozilla firefox, opera, chrome dan sejenisnya. Adapun menurut Raharjo, WWW World Wide Web sering disingkat denga
terlibatasyik dengan bahan ajar tersebut sampai lupa waktu, karena penuh tantangan yang memicu adrenalin siswa. 14 Holistis mengandung arti bahan ajar memuat kajian suatu fenomena dari c. Kelemahan Kelebihan Pembelajaran Tematik . 1) Kelebihan Pembelajaran Tematik . Menurut Trianto dalam Prastowo (2013 : 141-142) mengungkapkan bahwa 35 depan kelas. Keterangan-keterangan, uraian-uraian yang harus disampaikan, dan informasi yang harus disajikan tenaga pengajar dihimpun di dalam bahan ajar. Dengan demikian, tenaga pengajar akan dapat mengurangi aktivitas untuk menjelaskan sehingga memiliki banyak waktu untuk membimbing pemelajar dalam melakukan aktivitas pembelajaran. Kedua, bahan ajar berkedudukan sebagai alat atau sarana untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Ketiga, bahan ajar juga merupakan wujud pelayanan satuan pendidikan terhadap peserta didik. Siswa berhadapan dengan bahan yang terdokumentasi dan berhubungan dengan informasi yang konsisten sehingga bagi siswa yang cepat belajar, akan dapat mengoptimalkan kemampuannya dengan mempelajari bahan ajar tersebut. Sebaliknya, bagi siswa yang lambat belajar, akan dapat mempelajari bahan ajar secara berulang-ulang. Dengan demikian, optimalisasi pelayanan belajar terhadap siswa dapat terselenggara dengan baik melalui penggunaan bahan ajar . Bahan ajar disusun dengan tujuan 1 menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa yaitu bahan ajar yang disusun sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa 2 membantu siswa dalam memperoleh alternative bahan ajar disamping buku teks yang terkadang sulit diperoleh 3 memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Materi pembelajaran instructional materials adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan fakta, konsep, prinsip, prosedur, keterampilan, dan sikap atau nilai. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi a prinsip relevansi, b konsistensi, dan c kecukupan. Prinsip relevansi artinya materi 36 pembelajaran hendaknya relevan memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa . Misalnya, kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya Neti,2010 109 Pengembangan materi pembelajaran guru harus mampu mengidentifikasi materi pembelajaran dengan mempertimbangkan 1 potensi peserta didik. 2 relevansi dengan karakteristik daerah. 3 tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, social dan spiritual peserta didik. 4 kebermanfaatan bagi peserta didik. 5 struktur keilmuan. 6 aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi relevansi dengan kebutuhan siswa dan tuntutan lingkungan. 8 alokasi waktu. Pengembangan bahan ajar juga harus memperhatikan aspek cakupan materi ajar, jenis-jenis materi dan urutan dari materi ajar. Penentuan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran juga harus memperhatikan apakah materi berupa aspek kognitif fakta, konsep, prinsip, prosedur ataupun aspek sikap dan nilai mapun aspek psikomotorik, karena jika telah terimplementasikan dalam proses pembelajaran, maka tiap-tiap jenis uraian materi tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang berbeda-beda. Selain memperhatikan jenis materi juga harus memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi yang menyangkut keluasan dan kedalaman materi. Keluasan mencakup berarti banyaknya materi yang dimasukkan dalam suatu pembelajaran dan kedalaman menyangkut rincian konsep yang terkandung didalamnya yang Kelemahanbahan ajar cetak antara lain adalah: Kelemahan Bahan Ajar Cetak Tidak mampu mempresentasikan gerakan, pemaparan materi bersifat linear, tidak mampu mempresentasikan kejadian secara berurutan Sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang mengalami kesulitan memahami bagian tertentu dari bahan ajar tersebut Di era digital ini, media pembelajaran terus berkembang sebagai upaya mendukung pendidikan yang berkualitas. Penggunaan teknologi seperti media pembelajaran tentu memiliki kekurangan dan kelebihan. Oleh karena itu, guru sebagai seorang pendidik harus bijak dalam memaksimalkan kelebihan dan meminimalkan kekurangan yang ada. Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangan jenis-jenis media pembelajaran yang ada? Simak informasinya berikut ini. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Audio Media audio sudah sering digunakan dalam proses pembelajaran sejak lama. Jenis media ini sangat cocok untuk siswa bertipe auditori. Contoh media audio di antaranya adalah radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, siniar podcast, musik, dan lain-lain. Berikut kelebihan media pembelajaran audio yang harus Anda simak Mengembangkan daya imajinasi siswa Merangsang partisipasi aktif siswa Memusatkan perhatian siswa Dapat diputar di mana saja Memberikan efisiensi dalam mata pelajaran Bahasa Namun, dari beberapa kelebihan di atas, media pembelajaran audio juga memiliki kekurangan berikut ini Komunikasi satu arah Daya jangkau terbatas Beberapa jenis media audio memiliki biaya produksi yang mahal Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Visual Media pembelajaran visual akan menyajikan materi menggunakan alat proyeksi. Jenis media ini sangat sesuai untuk siswa yang mengutamakan indra penglihatan. Contoh media visual adalah foto, film, video, grafik, peta, dan lain-lain. Berikut Guraru jelaskan beberapa kelebihan media pembelajaran visual Meningkatkan keefektifan pencapaian tujuan pengajaran Menarik perhatian siswa sehingga proses pengajaran lebih mudah dan cepat Memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan Menumbuhkan minat siswa Memberikan gambaran lebih jelas terkait materi pelajaran Selain membahas mengenai kelebihan, Guraru juga akan membahas mengenai kekurangan media pembelajaran visual, di antaranya Memerlukan pengamatan lebih Informasi yang panjang dan rumit haruskan dibagi ke dalam beberapa bahan visual yang mudah dibaca serta dipahami Harus ada keserasian antara elemen-elemen visual dengan materi ajar Baca juga Bagaimana Penggunaan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran? Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Audio Visual Media pembelajaran audio visual akan menampilkan materi pembelajaran berupa suara dan gambar. Contoh media audio visual adalah TV, Youtube, film bersuara, dan lain-lain. Berikut kelebihan media pembelajaran audio visual Menarik minat siswa Memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak Meningkatkan kecepatan belajar siswa dalam suatu pokok bahasan Kemampuan media ini dinilai lebih baik dan menarik karena menggabungkan dua unsur, yaitu audio dan visual Audio visual menjadi materi pembelajaran yang menarik dan banyak dipakai oleh guru. Namun, media ini tetap memiliki kekurangan berikut ini Terlalu menekankan pada penguasaan materi daripada proses pengembangan masalah Tidak semua media audio visual sesuai dengan materi pembelajaran Biaya produksi yang mahal Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran 3D Di era kemajuan teknologi, media pembelajaran 3D semakin disukai sebagai materi ajar karena dinilai lebih menggambarkan peristiwa atau benda secara nyata. Contoh media pembelajaran 3D di antaranya motion graphic, video animasi, diorama, dan lain-lain. Berikut kelebihan media 3D yang harus guru ketahui Memberikan pengalaman secara langsung Penyajian secara konkrit dan menghindari verbalisme Menunjukkan objek secara utuh baik Menarik minat siswa untuk memahami dan berpikir Menunjukkan alur suatu proses secara jelas Selain kelebihan di atas, media pembelajaran 3D juga mempunyai kekurangan berikut ini Biaya pembuatan mahal dan hanya bisa dibuat oleh orang yang mempunyai keterampilan khusus Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit Anak tuna netra akan sulit untuk membandingkannya Baca juga Mengenal Discovery Learning, Model Pembelajaran yang Aktif & Efektif Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Cetak Media pembelajaran cetak merupakan salah satu media ajar yang paling lama muncul dan masih dipertahankan hingga saat ini. Contoh media cetak adalah majalah, brosur, buku teks, buku panduan, dan lain-lain. Berikut kelebihan media cetak yang akan Guraru bahas Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Materi pelajaran dirancang agar mampu memenuhi kebutuhan siswa baik yang cepat maupun yang lambat membaca dan memahami Siswa akan mengikuti urutan pikiran secara logis Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak akan menambah daya tarik siswa Memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format, verbal dan visual Materi dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah Namun, dari beberapa kelebihan di atas, media cetak juga memiliki kekurangan berikut Sulit menampilkan gerak dalam halaman Biaya pencetakan yang mahal jika ingin menampilkan ilustrasi gambar atau foto yang berwarna Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari bahkan berbulan-bulan tergantung kepada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetakan Jika tidak dirawat dengan baik media cetak cepat rusak atau hilang Demikian penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari berbagai jenis media pembelajaran. Semoga guru dapat memilih dengan bijak media mana yang akan dipakai dalam proses belajar mengajar. Referensi TRmCh.
  • gb3ncb61p8.pages.dev/983
  • gb3ncb61p8.pages.dev/367
  • gb3ncb61p8.pages.dev/378
  • gb3ncb61p8.pages.dev/492
  • gb3ncb61p8.pages.dev/121
  • gb3ncb61p8.pages.dev/9
  • gb3ncb61p8.pages.dev/412
  • gb3ncb61p8.pages.dev/520
  • gb3ncb61p8.pages.dev/652
  • gb3ncb61p8.pages.dev/163
  • gb3ncb61p8.pages.dev/377
  • gb3ncb61p8.pages.dev/279
  • gb3ncb61p8.pages.dev/497
  • gb3ncb61p8.pages.dev/967
  • gb3ncb61p8.pages.dev/797
  • kelebihan dan kekurangan bahan ajar