Anestesiadalah suatu keadaan temporer dimana terjadinya relaksasi otot, hilangnya rasa sakit dan hilangnya rasa terhadap rangsangan, tanpa atau disertai dengan hilangnya kesadaran (Wikipedia, 2014). Pemberian anestesi bertujuan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa sakit saat dilakukan tindakan medis seperti operasi.
Operasi jantung merupakan salah satu operasi besar. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui perawatan yang benar setelah operasi untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi dan mempercepat proses pemulihan. Lamanya proses pemulihan dari operasi jantung bisa berbeda-beda pada setiap pasien. Namun, masa pemulihan biasanya berlangsung selama 6–8 minggu. Untuk mempercepat proses pemulihan, dokter akan memberikan saran kepada Anda mengenai hal apa saja yang sebaiknya dilakukan setelah menjalani operasi jantung. Perawatan Usai Operasi Jantung Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda lakukan setelah menjalani prosedur operasi jantung 1. Hindari pakaian yang terlalu ketat Anda disarankan untuk tidak mengenakan pakaian yang terlalu ketat sementara waktu. Hal ini karena pakaian ketat dapat menekan dan bergesekan dengan bekas luka sayatan operasi, sehingga bisa memperlambat proses penyembuhan luka. 2. Tidak mandi dengan cara berendam Pada masa pemulihan usai operasi jantung, Anda tidak disarankan untuk mandi dengan cara berendam. Selain itu, hindari mandi dengan air yang terlalu panas atau terlalu dingin. 3. Perbanyak istirahat Salah satu efek yang ditimbulkan pascaoperasi jantung adalah sulit tidur dengan nyenyak. Hal ini bisa terjadi lantaran Anda merasakan sakit pada area operasi. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang diresepkan oleh dokter sekitar 30 menit sebelum tidur atau melakukan kegiatan yang menenangkan, misalnya mendengarkan musik atau membaca buku. Selain itu, hindari pula minuman berkafein yang bisa membuat Anda sulit tidur, seperti kopi, teh, dan minuman bersoda. 4. Tidak mengendarai kendaraan bermotor Anda tidak disarankan untuk mengendarai mobil atau motor selama 1,5–2 bulan setelah operasi. Hal ini karena efek obat-obatan yang dikonsumsi selama masa pemulihan bisa saja mengganggu konsentrasi atau menyebabkan kantuk. 5. Konsumsi makanan bernutrisi Nafsu makan Anda bisa saja menurun setelah menjalani operasi jantung. Meski demikian, Anda tetap harus menjalani pola makan sehat untuk membantu proses penyembuhan, seperti mengonsumsi makanan sehat untuk jantung yang rendah lemak dan garam. Tak hanya mempercepat penyembuhan, pola makan yang sehat juga dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung atau menjalani operasi jantung lanjutan di kemudian hari. 6. Tidak berhubungan seks Dokter juga akan menganjurkan Anda untuk tidak melakukan hubungan intim setidaknya 6 minggu setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Namun, hal ini tergantung pada kondisi Anda. Anda bisa kembali berhubungan seks jika merasa nyaman dan luka pascaoperasi pun sudah mulai sembuh. Akan tetapi, Anda dianjurkan untuk konsultasi ke dokter mengenai hal ini agar lebih aman. 7. Tidak bekerja terlalu berat Pada umumnya, seseorang yang baru saja menjalani operasi jantung memerlukan waktu sekitar 2–3 bulan sebelum bisa bekerja kembali. Namun, bila pekerjaan yang dilakukan tidak membutuhkan banyak aktivitas fisik, biasanya Anda bisa diperbolehkan bekerja kembali 6–8 minggu setelah operasi jantung. 8. Tidak mengangkat benda berat Anda tidak diperbolehkan mengangkat, mendorong, atau menarik benda yang terlalu berat setelah menjalani operasi jantung. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pemulihan tulang dada. Selain beberapa hal di atas, selama 6 minggu pertama usai operasi jantung, dokter dapat memberikan izin kepada Anda untuk menjalani beberapa aktivitas ringan, seperti memasak, berjalan santai, menyiram tanaman, dan mencuci piring. Namun, beragam aktivitas tersebut tetap harus dilakukan secara perlahan. Merawat Luka Sayatan Pascaoperasi Jantung Selama menjalani masa pemulihan, Anda harus berhati-hati saat membersihkan area luka sayatan untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah terjadinya infeksi. Berikut ini adalah beberapa cara merawat luka pascaoperasi jantung Cucilah tangan terlebih dahulu sebelum memegang area luka sayatan pascaoperasi jantung. Luka sayatan pascaoperasi jantung tidak selalu harus diperban, tetapi harus selalu kering dan bersih. Bila terjadi perdarahan, segera informasikan kepada dokter. Bersihkan area luka dengan lembut menggunakan sabun tanpa parfum, misalnya sabun bayi, kemudian bilas dengan air hangat. Hindari mengoleskan krim, bedak, atau salep, pada area luka, kecuali jika memang diresepkan oleh dokter Jauhkan luka sayatan pascaoperasi dari paparan sinar matahari setidaknya selama satu satu tahun pertama, sebab luka tersebut mudah mengalami sunburn dan menjadi gelap jika terkena sinar matahari. Rasa gatal, nyeri, mati rasa, atau munculnya benjolan di area luka adalah hal yang wajar. Seiring berjalannya waktu, kondisi tersebut akan hilang dengan sendirinya. Namun, segera hubungi dokter jika keluhan tersebut disertai demam atau area luka bertambah bengkak, nyeri, bernanah, dan menjadi kemerahan. Hal tersebut bisa menjadi tanda adanya infeksi pada luka operasi jantung. Dengan demikian, dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Saranuntuk mengatasi masalah penyakit jantung adalah : berusaha berhenti merokok, melakukan aktivitas olah-raga, senam secara teratur, mendapat istirahat yang cukup dan refresing menghirup udara segar di gunung, dipantai atau ditempat terbuka, berdzikir dan meningkatkan ibadah untuk mencapai ketenangan bathin.Konten Eksklusif Lainnya 16 Juni 2023 15 Juni 2023 14 Juni 2023 13 Juni 2023 Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.
Tapikini pemasangan ring jantung untuk penyempitan pembuluh darah hanya butuh waktu 30 menit. "Dulu operasi (penyempitan pembuluh darah) harus seminggu di rumah sakit. Sekarang tidak sampai 30 menit, besok bisa pulang dan bisa kerja lagi," jelas dr Beni Hartono, SpJp, dokter spesialis jantung RS Jantung Binawaluya dalam acara Media Briefing
Ada beberapa jenis operasi jantung yang dapat dilakukan untuk memperbaiki berbagai masalah pada organ jantung. Tak hanya sekadar mengatasi masalah jantung agar dapat berfungsi dengan baik, operasi jantung juga dapat memperpanjang harapan hidup penderita gangguan jantung. Penyakit jantung diklaim sebagai penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian di dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO, angka kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah diperkirakan mencapai 18 juta kasus pada tahun 2016. Fakta ini tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi di Indonesia. Penyakit jantung merupakan penyebab kematian tertinggi nomor dua di Indonesia setelah stroke. Setidaknya, satu dari empat kematian orang di Indonesia disebabkan oleh penyakit jantung. Kondisi yang Perlu Ditangani dengan Operasi Jantung Operasi jantung dapat dilakukan untuk memperbaiki kerusakan dan kelainan pada jantung, mengganti katup jantung, memasang alat pacu jantung, hingga mengganti jantung yang rusak dengan jantung yang sehat. Berikut ini adalah beberapa macam penyakit jantung yang perlu ditangani dengan operasi jantung Penyakit katup jantung Aritmia Endokarditis Penyumbatan pembuluh darah jantung Penyakit jantung koroner Gagal jantung Selain itu, prosedur operasi jantung juga dapat dilakukan pada anak-anak untuk mengatasi penyakit jantung bawaan yang merupakan kelainan pada struktur dan fungsi jantung sejak lahir. Berbagai Jenis Operasi Jantung Jenis operasi jantung yang dilakukan tergantung pada penyakit yang diderita. Berikut ini adalah beberapa jenis operasi jantung beserta penyakit jantung yang dapat diatasinya 1. Operasi bypass jantung CABG Operasi bypass jantung CABG merupakan tindakan bedah untuk mengatasi penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah jantung pada penderita penyakit jantung koroner. Prosedur ini dilakukan dengan cara mencangkok pembuluh darah yang sehat dari bagian tubuh lain ke pembuluh darah jantung yang tersumbat. Pembuluh darah baru ini kemudian akan menggantikan fungsi pembuluh darah jantung yang rusak untuk mengalirkan darah dan oksigen ke area jantung yang mengalami kekurangan pasokan darah. Dengan demikian, gejala penyakit jantung koroner, seperti angina, dan risiko serangan jantung pun akan berkurang. 2. Operasi katup jantung Operasi katup jantung merupakan prosedur yang dilakukan untuk memperbaiki atau mengganti katup jantung yang mengalami kerusakan agar jantung dapat berfungsi normal kembali. Jika katup jantung masih dapat dipertahankan, dokter akan melakukan perbaikan pada katup jantung dengan beberapa cara, seperti menutup lubang pada katup jantung, menghubungkan kembali katup jantung yang terpisah, dan memperkuat jaringan di sekitar katup jantung. Namun, bila katup jantung tidak dapat diperbaiki, dokter akan melakukan penggantian katup jantung. Katup jantung yang rusak dapat diganti dengan katup jantung mekanis atau katup jantung dari pendonor. 3. Angioplasti koroner PCI Angioplasti koroner adalah salah satu jenis operasi jantung yang dilakukan untuk membuka penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah jantung. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan dan menggembungkan balon khusus di bagian pembuluh darah yang tersumbat untuk melebarkannya. Angioplasti kerap dikombinasikan dengan penempatan tabung kawat kecil stent atau ring yang bertujuan untuk menjaga pembuluh darah tetap terbuka dan mencegahnya kembali menyempit. Meski memiliki tujuan yang serupa dengan operasi bypass, yaitu meningkatkan suplai darah dan oksigen ke jantung, angioplasti tidak disarankan dilakukan pada pasien yang memiliki otot jantung lemah, menderita diabetes, atau memiliki banyak pembuluh darah jantung yang bermasalah. 4. Ablasi Jantung Ablasi jantung merupakan prosedur yang dilakukan untuk mengatasi aritmia atau gangguan irama jantung. Prosedur ini dilakukan dengan cara membuat sayatan pada paha atau leher untuk memasang kateter di pembuluh darah yang menuju ke jantung. Di bagian ujung kateter terdapat elektroda yang berfungsi untuk menghancurkan sebagian kecil jaringan jantung yang menyebabkan gangguan irama jantung. Jika dibiarkan tanpa penanganan, aritmia dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa penderitanya. 5. Implan alat pacu jantung atau ICD Implantable Cardioverter Defibrillator Alat pacu jantung pacemaker dan ICD implantable cardioverter defibrillator merupakan alat yang digunakan untuk mengatasi aritmia dan mengatur irama jantung. Meski sama-sama digunakan untuk mengendalikan irama jantung, kedua alat ini memiliki perbedaan. Alat pacu jantung dapat mengendalikan irama jantung yang tidak normal dengan cara mengirimkan dorongan listrik bertenaga rendah pada jantung. Dengan demikian, jantung dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan optimal. Sementara itu, ICD dapat mengalirkan aliran listrik yang lebih tinggi pada jantung saat gangguan pada irama jantung terdeteksi. Oleh karena itu, ICD digunakan pada penderita aritmia yang lebih berisiko mengalami henti jantung mendadak. 6. Transplantasi jantung Transplantasi jantung merupakan tindakan bedah yang dilakukan untuk menggantikan jantung yang sudah rusak dengan jantung dari donor yang sehat. Prosedur ini umumnya dilakukan pada penderita gagal jantung stadium akhir. Meski semakin canggih dan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, operasi transplantasi jantung juga memiliki risiko, seperti reaksi penolakan tubuh terhadap jantung yang baru. Namun, kondisi ini bisa diminimalisir dengan mengonsumsi obat imunosupresan. Jika dilakukan dengan tepat, operasi jantung dapat meningkatkan kualitas dan peluang hidup penderita penyakit jantung. Bahkan, operasi jantung dapat memperpanjang usia penderita hingga 10 tahun ke depan atau lebih. Namun, agar hasil operasi jantung yang Anda peroleh benar-benar maksimal, Anda tetap perlu menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga secara rutin, dan berhenti merokok. Penyakit jantung akan lebih mudah ditangani bila terdeteksi lebih awal. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika merasakan gejala penyakit jantung, seperti jantung berdebar, detak jantung tidak teratur, serta nyeri di dada, leher, dan punggung.Penyebabjantung bengkak. Dikutip dari Cleveland Clinic, ada beberapa penyebab jantung bengkak yang perlu diwaspadai, antara lain: Anemia. Aritmia atau gangguan irama jantung. Kelainan otot jantung atau kardiomiopati. Penyakit jantung bawaan. Penyakit katup jantung. Penyakit tiroid. Tekanan darah tinggi.
Jawaban TTS •Tambahkan definisi •Hubungi Kami Cari - kunci TTS Cari - Jawaban TTS Sistem kami menemukan 1 jawaban utk pertanyaan TTS. Pertanyaan Huruf Jawaban Suatu tindakan operasi untuk mengatasi gangguan irama jantung6ablasi ☰ Soal TTS terkait Mencakup Sabar dan teliti, cermat Irama musik Buang … berpaling, tidak sudi melihat … Hildebrand pemeran Negasonic Teenage Warhead dalam film Deadpool Alat perlengkapan Celaan, kritikan Makhluk halus yang selalu berupaya menyesatkan manusia Mudah berubah bentuknya dan kembali ke bentuk asal, lentur Pemeran film wanita Nama supermarket Salah satu cara mengirimkan uang kepada orang lain ⚐ Apakah kamu tahu jawabannya ? Mengirim © 2019. Kebijakan Privasi. Tindakanoperasi atau pembedahan, baik elektif maupun kedaruratan adalah peristiwa kompleks yang menegangkan. Pada pasien yang mengalami gangguan fungsi endokrin, seperti dibetes mellitus yang tidak terkontrol, bahaya utama yang mengancam hidup pasien saat dilakukan pembedahan adalah terjadinya hipoglikemia yang mungkin terjadi Cara mengatasi penyumbatan pembuluh darah jantung perlu perawatan medis tepat dan perubahan gaya hidup ke arah lebih sehat.. Dilansir dari British Heart Foundation, hingga kini belum ada obat khusus untuk menghilangkan penyumbatan pembuluh darah jantung.. Namun, beberapa langkah dan terapi medis bisa memperlambat atau